Minggu, 18 September 2011

Geopark Merangin Didaftarkan ke Unesco

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jambi mengatakan, Geopark yang berada di Kabupaten Merangin, adalah salah satu aset pariwisata yang akan diusulkan ke Unesco untuk dipatenkan sebagai khasanah kebudayaan Indonesia.

"Dari Provinsi Jambi ada dua objek yang menjadi prioritas kita programkan akan diusulkan ke Unesco (badan PBB) untuk mendapatkan pengakuan dunia yakni Candi Muarojambi dan Geopark di Merangin,'' kata Kasi Promosi Pariwisata Disbudpar Heri Suroso, di Jambi, Jumat (3/6).

Menurut dia, Disbudpar telah menganggarkan pengangkatan potensi wisata Geopark (Taman Kerak Bumi) yang dimiliki Merangin tersebut dalam APBD provinsi Jambi 2011.

Ditegaskannya, Geopark Merangin adalah salah satu peluang baru bagi Jambi mengangkat potensi kepariwisataannya ke publik luas, karena temuan bebatuan berupa peninggalan fosil yang telah membatu akibat adanya suatu sendimentasi oleh lelehan magma yang keluar dari perut bumi itu, diperkirakan telah berumur antara 150 juta hingga 299 juta tahun.

Dikatakan Suroso, sebagai langkah mengangkat keberadaan Geopark tersebut pihak Budpar sudah menjalin kerjasama riset dengan Badan Geologi Bandung. "Riset tersebut telah berjalan semenjak dua bulan lalu, penelitian dilakukan berkesinambunggan oleh tim-tim profesional yang sesuai dengan keahlian atau pengkhususan penelitian, seperti tim Pemetaan, tim riset geologi, tim riset arkeologi, dan tim riset budaya," katanya.

Riset ilmiah yang dilakukan tersebut adalah sebagai langkah untuk mengungkap dan mengangkat keberadaan Geopark tersebut ke dunia ilmiah sehingga menjadi materi lengkap untuk segera diusulkan mendapatkan pengakuan dunia melalui Unesco.

Diharapkannya, pada 2012 telah didapat kesimpulan atas keberadaan Geopark tersebut, sehingga selanjutnya bisa dibuka untuk umum sebagai salah satu objek wisata andalan Jambi.

Geopark yang dimiliki oleh Merangin adalah kekayaan yang tidak ada duanya, karena selain luasnya sebaran Geopark tersebut juga dikarenakan peninggalan alam berupa fosil flora dan fauna yang tercetak di situ juga merupakan terlengkap dan terutuh dalam keadaan yang belum terjamah tangan manusia.

"Keaslian peninggalan alamnya masih begitu utuh, bentuk-bentuk wujud fisik flora atau fauna yang terkubur di wilayah itu pada masa purba masih tercetak asli, menempel pada tebing, batu atau tanaman itu sendiri," ujarnya.


Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Merangin















Fosil Kerang


Sumber: Portal Media Indonesia